Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Edmund Kemper

Tanda-tanda Kemper sebagai psikopat sudah ada sejak awal. Sebagai anak laki-laki, Edmund Kemper kerap membunuh binatang, memenggal boneka saudara perempuannya, dan menciptakan permainan yang terbilang menjijikkan untuk anak-anak seusianya. Dan pada usia 15 tahun, dia bahkan membunuh kakek-neneknya.

Kemper adalah seorang pembunuh berantai licik yang memperkosa mayat, memutilasi mayat, dan mengubur kepala korbannya di halaman belakang rumahnya. IQ-nya yang tinggi 145 hanya membuatnya lebih berbahaya — karena dia menggunakan kecerdasannya untuk meninggalkan TKP tanpa jejak. 

from allthatsinteresting

Masa Kecil

Lahir pada 18 Desember 1948, di Burbank, California, Edmund Kemper sudah menujukkan perilaku meresahkan sejak usia dini (pembunuh berantai seringkali memiliki masa kecil yang penuh gejolak). Dia adalah seorang anak yang lahir dari sebuah perjodohan dimana meskipun tidak ada rasa cinta diantara ayah dan ibunya tetapi di awal-awal pernikahan keduanya masih saling menghormati. Ibunya, Clarnell Elizabeth Kemper, adalah seorang pecandu alkohol yang kemungkinan menderita gangguan kepribadian ambang. Tingkah lakunya yang tidak menentu pernah membuat ayah Kemper, seorang veteran Perang Dunia II bernama Edmund Emil Kemper II, mengatakan:

“Misi bunuh diri di masa perang dan pengujian bom atom selanjutnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan hidup bersama Clarnell.”

Ibu Kemper kerap kali memarahi dan menjuliti ayah Kemper karena pekerjaannya yang hanya  tukang listrik. Dan dia menolak untuk memanjakan putranya karena takut itu akan "menjadikannya gay." Di lingkungan yang bergejolak itu, Kemper mulai mengembangkan fantasi gelapnya sejak dini. Dipicu oleh pemikiran ini, dia mulai memenggal boneka saudara perempuannya.

Selain itu, Kemper memaksa saudara perempuannya untuk memainkan permainan yang mengganggu — seperti “kursi listrik” dan “kamar gas”. Seolah Kemper membayangkan di mana dia akan berakhir. Didalam permainan ini, Kemper meminta saudara perempuannya untuk menutup mata kemudian mengikatnya ke kursi dan memintanya menggeliat seakan-akan Kemper menggiring saudara perempuannya itu ke kematian.

from facebook/Allynsmith

Dia bahkan pernah menguntit guru kelas duanya sambil membawa bayonet ayahnya. Dan ketika adiknya Susan menantang Kemper mencium gurunya, Kemper dengan dingin menjawab , 

"Jika aku menciumnya, aku harus membunuhnya dulu."

Pada usia 10 tahun, perilaku mengganggu Kemper meningkat menjadi perilaku kekerasan. Setelah ayahnya pergi karena tidak tahan dengan Ibu Kemper pada tahun 1957, Kemper mulai membunuh  dan membakar kucingnya, kemudian pada umur 13 tahun, dia menyembelih satu lagi kucingnya menggunakan pisau. Dia bahkan mengubur salah satu kucing yang masih hidup dan kemudian memenggalnya.

from pinterest

Ibu Kemper sendiri adalah seorang pecandu alkohol dan punya paranoia atau ketakutan dan kecemasan yang aneh. Ibunya juga bisa dibilang kasar secara emosional dan psikologis, 

Sementara itu, kepergian Ayah Kemper, membuat ibunya mulai memfokuskan dan melampiaskan agresinya pada Kemper yang saat itu masih remaja karena ukuran tubuhnya yang masih kecil dan kepribadiannya yang aneh. Dia menyuruh Kemper untuk tidur di ruang bawah tanah, karena dia mungkin menyakiti atau memperkosa saudara perempuannya. Dan ibunya ini seringkali mencaci maki dan menghina Kemper dengan mengatakan kepadanya bahwa tidak ada wanita yang akan jatuh cinta padanya.

Pada usia 14, Kemper sudah tidak tahan dengan perilaku yang ibunya. Ia akhirnya memutuskan untuk kabur dari rumah ibunya dan tinggal bersama ayahnya. Tetapi pada saat itu, ayahnya telah menikah lagi dengan wanita lain sehingga ayahnya mengirim Kemper untuk tinggal bersama kakek-neneknya. Hal ini secara tidak langsung dianggap Kemper sebagai pesan bahwa dirinya tidak diinginkan dan tidak dicintai. (Dibeberapa artikel di katakan bahwa ayahnya mengirim Kemper kembali kepada ibunya, tetapi ibunya kemudian mengirim Kemper untuk tinggal bersama Kakek-Neneknya). 

Di sana, Ed Kemper akan menjadi pembunuh untuk pertama kalinya.

Korban Pertama

Bagi Edmund Kemper, tinggal di peternakan kakek-neneknya tidak lebih baik daripada tinggal di rumah. Dia kemudian menyebut kakeknya Edmund "pikun" dan mengeluh bahwa neneknya Maude adalah "penjilat".

"Dia mengira bahwa dia memiliki nyali yang lebih tinggi daripada pria mana pun dan terus-menerus mengebiri saya dan kakek saya untuk membuktikannya,” kata Kemper kemudian.

Dalam perawatan kakek-neneknya ini juga, fantasi Kemper akan kekerasan terus berkembang. Setelah Kemper membunuh beberapa burung termasuk hewan-hewan kecil, kakek-neneknya kemudian menyita senjata yang digunakan Kemper untuk membunuh hewan tersebut, hal inintentu saja semakin membuat emosi Kemper tak karuan. 

from findagrave

Setelah bentrok dengan neneknya karena berbagai hal, kemarahan Kemper semakin menjadi-jadi. 

“Saya tidak bisa menyenangkan dia. Rasanya seperti berada di penjara. Saya menjadi bom waktu berjalan dan akhirnya saya tiup,” katanya.

Pada 27 Agustus 1964, Kemper kembali terlibat pertengkaran hebat dengan neneknya. Tapi kali ini, bocah 15 tahun tersebut menembak Maude Kemper di kepala (artikel lain mengatakan dia menembak punggung neneknya) yang juga didorong oleh pikirannya bahwa neneknya ini sama kasarnya dengan ibunya— dengan senapan kaliber .22 milik kakeknya.

Kemudian, saat kakeknya berjalan masuk menuju rumah, Kemper juga menembaknya. Kedua kakek-neneknya meninggal karena dia.

Dia membunuh Maude, dan menjelaskan, bahwasanya dia “hanya ingin melihat bagaimana rasanya membunuh Nenek.” Tetapi Kemper membunuh kakeknya agar dia tidak mengetahui bahwa istrinya telah dibunuh dan juga tidak ingin kakeknya ini harus menderita karena kehilangan dan hidup tanpa istrinta. Mayat keduanya kemudian disembunyikan oleh Kemper. 

Setelah mereka berdua mati, dia menelepon ibunya dan mengakui semua perbuatannya. Kemper kemudian dikirim ke unit kriminal di Rumah Sakit Negara Atascadero. Di sana, dokter mendiagnosa bahwa Kemper menderita skizofrenia paranoid — serta memiliki IQ yang sangat mengesankan.

Waktu Kemper di Atascadero, dia menghabiskan banyak waktu bersama para kriminal kekerasan yang mengajarkan dia untuk menyempurnakan keahlian gila Kemper ini. Kemper juga memgatakan bahwa semasa di tempat itu, dia juga telah pindah agamana dan tidak akan bertanggungjawab atas kejahatan yang dia lakukan dan berasalan bahwa semua itu berada diluar kendalinya. 

Namun terlepas dari kejahatan yang dia lakukan, Edmund Kemper hanya tinggal di rumah sakit selama beberapa tahun. Pada ulang tahunnya yang ke-21 pada tahun 1969, ia dibebaskan. Kemper kemudian tinggal bersama ibunya, yang saat itu bekerja sebagai asisten administrasi di University of California di Santa Cruz. Tetapi saat memiliki uang, Kemper lebih memilih hidup sendiri dan tinggal di berbagai lokasi di California Utara, dan akan kembali tinggal di runahnya ibunya saat uangnya itu habis. 

Menjadi "The Co-Ed Killer"

Setelah bebas, tidak butuh waktu lama Edmund Kemper untuk menuruti keinginan membunuhnya lagi. Namun pada awalnya, ia berusaha dan mencoba menjalani kehidupan normal.

Setelah ditolak sebagai polisi negara — karena ia dianggap terlalu besar dengan tinggi 6'9″ dan berat 300 pon — Kemper memutuskan untuk mengambil posisi yang tersedia di Departemen Perhubungan.

Saat dia mengemudi di sekitar California, Kemper memperhatikan banyak wanita yang menumpang pada mobil yang lewat. Kemper kemudian kepikiran untuk mulai memberi wanita-wanita semacam itu tumpangan. 

“Awalnya saya menjemput gadis-gadis hanya untuk berbicara dengan mereka, hanya untuk mencoba berkenalan dengan orang-orang seusia saya dan mencoba untuk menjalin persahabatan,” kata Kemper. 

Kemper melakukan hal ini dia lakukan kepada lebih dari 100 gadis tanpa insiden.

Tapi dia tidak bisa menahan keinginan untuk membunuh. Ketika dia ditanya apa yang terlintas dalam pikirannya ketika dia melihat seorang gadis cantik, Kemper berkata: 

“Satu sisi saya berkata, 'Wow, cewek yang menarik. Saya ingin berbicara dengannya, berkencan dengannya.' Sisi lain saya berkata, 'Saya ingin tahu bagaimana kepalanya akan terlihat saat di hantam tongkat?'”

Pada tahun 1972, kehidupan Kemper kembali berubah menjadi kehidupan yang penuh kekerasan. Pada tanggal 7 Mei, ia memberi tumpangan kepada dua siswa Fresno State, Mary Ann Pesce yang berusia 18 tahun dan Anita Luchessa yang berusia 18 tahun, dekat Berkeley, California.

from answersafrica (dari kiri ke kanan: Mary Ann Pesce dan Anita Luchessa) 

Kemper membawa para wanita ini ke daerah hutan di sekitar sana dengan niat untuk memperkosa mereka. Tapi dia panik kemudian menikam dan mencekik kedua wanita itu sampai mati.

Dia kemudian memasukkan kedua mayatwanita tersebut ke dalam bagasi dan membawanya ke rumahnya di Alameda. Dalam perjalanan, seorang polisi menghentikannya karena lampu belakang mobilnya yang rusak tetapi tidak menggeledah mobilnya. Jika polisi tersebut menggeledah mobil Kemper, dia pasti sudah menemukan mayat korban Ed Kemper di dalamnya.

Sesampai di rumah, Kemper memperkosa mayat-mayat itu setelah dirasanya bahwa keadaan dirumah aman. Dia kemudian memotong-motongnya, memasukkan bagian-bagian tubuh korbannya ke dalam kantong plastik, dan membuangnya. Korban Ed Kemper itu kemudian dia buang di suatu tempat di jurang dekat Gunung Loma Prieta.

Dari sana, Kemper melanjutkan pembunuhannya karena merasa berhasil setelah pertemuannya dengan polisi pada waktu sebelumnya, hal ini semakin membuatnya merasa percaya diri dan segera memburu korban berikutnya. Kemper membunuh lagi pada 14 September 1972. Seperti pembunuhan pertamanya, Kemper menawarkan tumpangan pada seorang pejalan kaki, Aiko Koo yang berusia 15 tahun, yang ketinggalan bus saat ingin ke kelas dansa.

Setelah berhasil membujuk Koo setelah sebelumnya Koo merasa curiga pada Kemper. Dia kemudian mengantar Aiko ke pegunungan dan menyetir mobilnya ke pinggir jalan di daerah terpencil. Dia menutup mulut Kok dan mencoba mencekiknya dengan meletakkan ibu jarinya di lubang hidung Koo. Dia sempat kehilangan kesadaran tapi segera terbangun. Kali ini, Edmund mencekiknya sampai dia berhenti bernapas sepenuhnya.

From gettyimages

Kemper menempatkan mayat Koo di tanah, memperkosanya, lalu mencekiknya menggunakan syal. Puas bahwa Aiko akhirnya meninggal, dia meletakkan tubuhnya di bagasi dan pergi ke bar lokal dimana dia minum beberapa bir dan kemudian pergi ke rumah ibunya.

Kemper mengingat pembunuhan yang dia lakukan dan bangga akan perbuatannya itu. Dia mengatakan bahwa dia 
mengkagumi hasil tangkapan [nya] seperti seorang nelayan.”

Dia akhirnya membawa mayat Aiko ke apartemennya, membaringkannya di tempat tidur, dan membedahnya. Dia membuang kepala dan tangannya di dua lokasi terpisah untuk mencegah identifikasi dan sangat sedikit jenazahnya yang pernah ditemukan. Penegakan hukum awalnya tidak mengaitkan kematian Aiko dengan kematian Mary Ann dan Anita.

Tak sampai disitu, Kemper mulai berani mengambil risiko — hanya untuk mendapat dan merasakan sensasi tambahan. Dia nongkrong di sebuah bar bernama Jury Room, yang juga menjadi tempat andalan petugas polisi untuk nongkrong. Di sana, dia berteman dengan polisi setempat, yang memanggilnya “Big Ed.” Kemper senang berada begitu dekat dengan orang-orang yang mencoba menangkapnya.

Meskipun Kemper kembali pindah dan tinggal dengan ibunya pada tahun 1973, dia membunuh tiga mahasiswa lagi dengan modus operandi yang sama di sekitar kampus terdekat.

Pada bulan Januari 1973, Kemper membeli pistol otomatis kaliber .22 yang bertentangan dengan perintah untuk tidak memiliki senjata api karena pembunuhan kakek-neneknya. Dia takut polisi akan mengetahui bahwa dia telah membeli senjata dan akhirnya akan mencarinya, tetapi dia tidak mengalami kesulitan untuk mendapatkan senjata itu.

Korban Kemper berikutnya adalah Cindy Schall.  Remaja berusia 18 tahun yang belajar di Cabrillo College untuk menjadi guru atau petugas polisi. Setelah memperdaya Schall, Kemper memasukkan wanita muda itu ke bagasi, dan menembak kepalanya. Dia kembali ke rumah ibunya, di mana dia tinggal saat itu, dengan tubuh Schall di dalam kendaraannya. Kemper juga berhubungan seks dengan mayat Schall sebelum memotongnya menjadi beberapa bagian dan mengubur kepalanya di taman ibunya, tepat di bawah jendela kamar tidurnya dan menghadap ke kamar tidurnya. Menurutnya, dia melakukan ini karena ibunya
selalu ingin orang-orang menghormatinya.

From answersafrica

Pembunuhan dan Pengakuan

Sebenarnya, ibu Edmund Kemper telah menjadi target utamanya selama ini. 

“[Korban saya] tidak mewakili siapa ibu saya, tetapi apa yang dia sukai, apa yang dia dambakan, apa yang penting baginya, dan saya menghancurkannya,” katanya.

Dan tinggal bersama Clarnell (ibu Kemper) kembali membawa Kemper ke masa kecilnya.

“Ibu saya dan saya memulai pertempuran yang mengerikan, hanya pertempuran yang mengerikan, kejam dan ganas.” 

Meskipun di satu sisi Kemper sangat percaya diri akan aksi-aksi yang dia lakukan, tetapi disisi lain dia juga khawatir bahwa polisi akan segera menghubungkannya dengan empat pembunuhan yang telah dia lakukan. Kekhawatiran ini kemudian memunculkan ide bagi Kemper untuk untuk memotong-motong tubuh korbannya di bak mandi untuk menghapua semua bukti. Dia juga mengeluarkan peluru dari tengkorak Schall dan mengemas bagian tubuh lainnya ke dalam kantong plastik dan membuangnya ke dalam tebing. 

Tetapi, sisa-sisa tubuh Schall ini bisa ditemukan dalam waktu 24 jam, namun lagi-lagi Kemper berhasil menghindari kecurigaan polisi. 

Pada akhir pekan Paskah 1973, Kemper dan ibunya bertengkar hebat. Kemper kemudian dengan brutal pergi ke Universitas California Santa Cruz dan bertemu dengan Risalind Thorpe (23) dan Allison Liu (30). Kemper kemudian menjadikan kedua wanita itu sebagai korbannya dengan membujuknya masuk kedalam mobil. Setelah masuk, Kemper langsung menembak  dan membungkus mayatnya menggunakan selimut dan memasukkannya kedalam bagasi. 

From ichipro (Rumah ibu Kemper) 

Saat sampai di rumah ibunya, Kemper memenggal kepala Thorpe dan Liu. Saat pagi, Kemper kemudian memperkosa tubuh Liu yang tanpa kepada itu dan pergi dari daerah Santa Cruz untuk membuang mayatnya. Kemper melanjutkan perjalanan ke Pacifica untuk menyingkirkan kepala dan tangan Liu. 

From vampiresquid (dari kiri ke kanan: Rosalind Thorpe dan Allison Liu) 

Saat malam, Kemper yang saat itu sedang duduk melamun dan berdebat dengan dirinya sendiri, akankah dia membunuh ibunya atau tidak. Dan jika dia melakukannya, apa yang harus dia lakukan, bagaimana caranya.

Semua mencapai puncaknya pada 20 April 1973 tepatnya hari sabtu pagi sekitar jam 5. Malam itu, Kemper  pergi ke dapur dan mengambil palu kemudian menuju kamar ibunya dan memukuli ibunya sampai mati dengan palu tersebut saat sedang tidur. Dia kemudian memenggal kepala ibunya 

Selama beberapa berikutnya, Kemper hanya bermain-main dengan jenazah ibunya itu, memperkosa kepalanya yang terpenggal, meletakkannya di atas mantel dan bahkan menggunakannya sebagai papan panah. 

From findagrave

Seolah itu belum cukup, Kemper juga memotong lidah dan laring ibunya kemudian membuangnya ke dalam tempat pembuangan sampah yang menyatu dengan wastafel yang memiliki semacam blender didalambya. Tetapi pembuangan tersebut tidak dapat msnghancurkan sisa-sisa tubuh ibunya dengan baik dan meludahkan sisa-sisa tubuhnya itu kembali ke wastafel.

“Sepertinya itu pantas,” gurau Kemper, “sama seperti dia menggerutu dan berteriak dan meneriakiku selama bertahun-tahun.”

Kemper sendiri menyembunyikan tubuh ibunya didalam lemari dan membersihkan TKP sebaik mungkin lalu meninggalkan rumah. 

Saat Kemper berkeliling, terpikir olehnya bahwa polisi mungkin tidak akan mengawasinya atas pembunuhan ibunya jika korban lain ditemukan di dalam rumah. Ketika dia kembali ke rumah, dia menelepon teman ibunya, Sara Hallett, untuk mengundangnya ke makan malam Paskah.

Tidak sampai jam 5 sore pada hari Sabtu ketika Sara membalas panggilan telepon Kemper dan menerima undangannya untuk makan malam. Kemper telah menghabiskan sepanjang hari mengkhawatirkan rencananya akan gagal, tetapi tampaknya dia akan bisa lepas dari jangkauan hukum lagi. Dia membujuk Sara ke rumah dengan memberitahunya bahwa makan malam ini adalah kejutan dari Clarnell.

Ketika Sara tiba, Kemper pertama-tama mencekiknya dengan tangannya, lalu dengan syal yang dia curi dari Aiko. Kemudian di malam hari, dia menanggalkan pakaian Sara dan berhubungan seks dengan tubuhnya di tempat tidurnya. Kemper juga mencuri mobil Sara. 

Dia kemudian pergi ke Colorado, karena yakin bahwa perbuatannya itu akan segera diliput didalam Tv ataupun berita. Kemper yang merasa parno akan perbuatannya ini memutuskan untuk menyewa mobil lain dan menurunkan mobil Sara di pompa bensin, memberi tahu petugas bahwa mobil itu perlu diperbaiki.

Kemper mengemudi selama 18 jam, dan hanya berhenti untuk membeli bensin, soda, dan pil No-Doz. Saat dia dihentikan oleh polisi di Colorado karena ngebut, Kemper bisa tetap tenang sehingga polisi tidak curiga.

Tetapi setelah tidak mendengar apa-apa terkait pembunuhan ibunya, Kemper kemudian memutuskan untuk mengakui perbuatannya dan mengabari polisi melalui telepon dan dia mengakui semua perbuatannya. 

Pada awalnya, polisi tidak percaya bahwa "Big Ed" adalah seorang pembunuh - pria yang sama yang berbagi bir dan mengobrol dengan polisi di bar setempat. Tetapi dia meyakinkan mereka bahwa dia mengatakan yang sebenarnya dan dengan sopan menunggu untuk ditangkap. Setelah diborgol, dia dengan bersemangat mengakui kejahatannya.

From gettyimages

Ketika ditanya mengapa dia berhenti membunuh dan menyerahkan diri, Kemper berkata, 

“Itu tidak melayani tujuan fisik atau nyata atau emosional. Itu hanya buang-buang waktu. Secara emosional, saya tidak bisa menanganinya lebih lama lagi.”

Dia melanjutkan, 

“Menjelang akhir di sana, saya mulai merasakan kebodohan dari semuanya, dan pada titik hampir kelelahan, hampir runtuh, saya hanya mengatakannya dan membatalkan semuanya.”

Kemper juga menyatakan bahwa dia telah mencapai akar masalahnya ketika dia membunuh ibunya, dan dia tidak perlu lagi melampiaskan amarahnya pada korban yang tidak bersalah.

Saat Kemper ditangkap, dia dengan senang hati membagikan detail mengerikan dari kejahatannya. Pembela publiknya sendiri, James Jackson, sangat terkejut dengan cerita-ceritanya sehingga satu-satunya pembelaan yang bisa dia kerahkan untuk kliennya adalah bahwa Kemper mengalami masalah mental.

Saksi penuntut, Dr. Joel Fort segera pergi mengumpulkan bukti dan mencari tahu apakah Kemper benar-benar gila atau tidak membela. Dia mempelajari kasus Kemper, bahkan sampai pembunuhan kakek-neneknya. Fort mengatakan bahwa ini bukan penderita skizofrenia paranoid, tetapi Kemper terobsesi dengan seks dan kekerasan dan mendambakan perhatian, tapi dia tidak gila.

From publicdomain

Persidangan Kemper berlangsung selama tiga minggu dan hanya butuh lima jam bagi juri untuk menghukum Kemper. 

Kemper ditangkap dan kemudian dihukum karena delapan pembunuhan tingkat pertama. Kemper mencoba bunuh diri dua kali dan bahkan meminta hukuman mati, tetapi akhirnya diberikan tujuh hukuman seumur hidup bersamaan sebagai gantinya.

Edmund Kemper dipenjarakan di California Medical Facility bersama penjahat terkenal lainnya seperti Charles Manson dan Herbert Mullin. Kemper, yang kini berusia 72 tahun, masih berada di penjara yang sama hingga hari ini.

From gettyimages

Selama tahun-tahun awal di balik jeruji besi, Kemper rela berpartisipasi dalam sejumlah wawancara dengan wartawan dan aparat penegak hukum. Tak lama kemudian, dia bahkan bertemu dengan FBI untuk membahas kejahatan kejinya dan mengapa dia melakukannya. 

Dari Sisi Psikologi

Pengalaman masa kecil Kemper benar-benar  membentuk dirinya nenjadi monster. Dia selalu tidak diinginkan oleh orang-orang yang seharusnya paling mencintai dan merawat dirinya. Badannya yang tinggi dan pribadinya yang canggung membuat kebanyakan orang-orang menjauhi dirinya karena merasa terintimidasi oleh Kemper. 

Alasan Kemper menjadi pemerkosa dan pembunuh gila salah satunya mungkin karena dia penuh dengan kebencian. Bahkan sebagai seorang anak, dia membenci umat manusia, dan berharap semua orang di dunia ini akan mati dan dia ingin membunuh mereka semua sendiri.

From gettyimages

Kemper akhirnya didiagnosis dengan gangguan kepribadian anti-sosial, yang dapat membuat individu yang terkena menjadi narsistik dan cemas secara sosial. Gangguan ini sering terjadi pada mereka yang dibesarkan di lingkungan yang penuh dengan pengabaian emosional dan kurangnya cinta.

Kemper ingin mencintai dan dicintai oleh ibunya, tapi dia tidak bisa. Clarnell membenci laki-laki dan ketika Kemper lahir, dia mengalihkan kebencian itu kepada putra satu-satunya. Dia berasumsi bahwa dia akan tumbuh menjadi sama buruknya dengan pria lain dalam hidupnya dan memperlakukannya seperti itu. Semakin Kemper berusaha mendapatkan cinta ibunya, semakin ibunya pula menahan hal-hal itu untuk Kemper.

Tidak seperti kebanyakan orang dengan gangguan kepribadian anti-sosial, Kemper sangat sadar diri. Dia tahu dia “tidak benar,” dan dia mengerti mengapa dia seperti itu.

Kesadaran diri ini, bersama dengan kecerdasannya yang tinggi, berarti dia tahu perbedaan antara benar dan salah, demikian kesimpulan dokternya. Dia mungkin tidak bisa mengendalikan perasaannya atau cara dia memandang dunia, tapi dia mampu membuat pilihan. 

From edmundkemperstories

Berkali-kali, dia memilih yang salah. Dia tidak peduli bahwa apa yang dia lakukan itu salah, tetapi dia sering mencoba memanipulasi orang lain untuk berpikir bahwa dia memiliki empati yang nyata dalam upaya untuk mendapatkan simpati.

Selama wawancara, Kemper mengatakan bahwa jika wanita yang dia jemput di mobilnya mendiskusikan pembunuhan yang dilakukan Kemper, mereka mendapat "tumpangan gratis". Dengan kata lain, Kemper membiarkan mereka hidup. Tampaknya Kemper sangat senang membicarakan kejahatannya dan bangga dengan apa yang telah dilakukannya.

From bizzarepedia

Karena Kemper senang membicarakan kejahatannya dan kehidupan fantasinya yang gila, profiler FBI terkenal John Douglas dan Bob Ressler kemudian meminta untuk mewawancarainya, Kemper dengan senang hati menurutinya. Terlepas dari motifnya, wawasannya menjadi sangat berharga bagi agensi.


Rujukan

serialkillershop.com

ichi.pro

thecrimemag.com

edmundkemperstories.com

vanityfair.com

ranker.com

psychologytoday.com

metro.co.uk

thoughtcatalog.com

edmundkemperstories.com

allthatsinteresting.com

murderpedia.org

oxygen.com

crimeandinvestigation.co.uk

biography.com

Posting Komentar untuk "Edmund Kemper"